Me at A glaNce

Foto saya
GRESIK BERHIAS IMAN merupakan slogan kota kelahiranku. sekarang aku menempuh pendidikan S1 di Surabaya State University, The faculty of Language and Art, English Department. pendidikan ini aku peroleh karena aku berkesempatan mendapat beasiswa mengikuti SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru). Mindset "The Beauty of Writing" tertanam sejak aku berada di bangku MTs setelah mengirim karya tulis ke Deteksi Jawa Pos. hobi menulis ku ini tertampung di media sekolah sampai akhirnya aku menjabat sebagai pemimpin redaksi mading SMA dan Reporter Majalah PROSPEK. it's amazing experience actually! sebelum aku menetap di kota Pahlawan untuk merampungkan studi ku, aku menulis sebuah buku panduan kepramukaan untuk adik didik ku di alamamaterku dan sekarang mencoba mengukir kembali buku baru yang berjudul " Scouting Guide " yang aku dedikasikan untuk mereka pula. aku temukan the great spirit of writing here. "Dahaga Akan Cinta dan Rindu Rosulillah" merupakan puisi ku yang menduduki posisi ketiga dalam lomba menulis puisi cinta untuk Rosulullah di Universitas Negeri Surabaya. (email: ali_rosyidi51@yahoo.com)

Minggu, 13 September 2009

CORETAN PPL II UNESA DI SMA NEGERI 1 MANYAR

Dua bulan telah berakhir mengarungi segala permasalahan bersama, ANTARA AKU, KAMU dan DIA Tak ada yang bisa aku katakan apalagi aku ungkapkan melalui kata-kata lebar yang memanjang dan bermakna. Sejenak aku flashback dengan apa kita alami bersama. Aku tertawa kecil dan sedikit hati ku menggerutu, ”aku akan mengingat mu, kawan!”

Seperti orang bijak katakan, dimana ada pertemuan disitulah akan ada perpisahan. Tapi, akankah ada perpisahan diantara kita, teman?” semoga hanya kematian yang bisa memisahkan dan memutuskan kenangan yang kita coretkan bersama di lembaran kehidupan kita semasa menempuh tugas mulia negara (PPL II, red). Walaupun bebannya tak seberat yang diemban PRESIDEN KITA hehehehe..............

Aku bangga mempunyai teman seperti kalian. Teman yang bisa ditertawakan dan teman yang bisa dicaci hanya untuk menghibur diri. Namun, bukan itu maksud hati ku. Aku hanya ingin membuat suasana persahabatan lebih akrab dengan lelucon hangat ku. Walau aku tahu. Aku salah dalam memilih jalan itu. Oleh karena itu, aku minta maaf teman atas segala khilaf dan dosa yang pernah raga ini lakukan. Tapi ingat, jiwa ini tak seperti itu dalam bertindak dan memandang mu.

Teman, banyak yang aku dapat selama kita bersama. Banyak yang aku pelajari dari cara kalian bertingkah dan berpikir serupa. Itu yang membuat aku akan mengenang dan menyimpan kenangan terindah saat berada di bangku kuliah. Karena kenangan ini tak akan aku peroleh di disana. PPL II UNESA...........

Semoga kalian mengingatku dan semoga kalian selalu teringat akan sosok ku yang mungkin pernah menyakiti kalian, jasmani dan rohani. Tak banyak yang bisa aku katakan dan tinggalkan untuk mengenang hari-hari indah tentang kebersamaan kita. Hanya coretan ini yang mungkin sedikit bisa mengingatkan mu pada aku, aku yang selalu mengingatmu.

Coba aku ingat nama panggilan kalian, INGAT NGGAK ya?

Ada fitri, fifi, yeni dan ajeng dari biologi. Ada lagi dari jurusan itung-itung, matematika. Emmmm yusfi, tanti, fenti dan agnis. Kalo jago itung-itung uang tak nggak pernah pegang uangnya, nich dia dari jurusan ekonomi, ada nila,pipit, ijjah dan hasnah. Tak ketinggalan dari jurusan BK. Ada sapa yach? Oh ya ada dian, novi, ela dan eli. Kalo dari jurusan bahasa ibu (indonesia) Cuma ada chandra ’n fitri. Terakhir jurusan ku, bahasa inggris, hai indah yang cengeng, nurus, en agus……………..

masih ingat kan, berarti aku masih mengingat mu, teman. BAGAIMANA DENGAN KALIAN?????

Air mata mu tak akan mampu membayar kenangan yang telah kita ukir bersama bila kalian tak sanggup untuk sekedar menegur sapa diantaranya. Sejenak kita lupakan bersama kesalahan yang pernah kita perbuat, dan ingat kepada-NYA. Allah Maha Segalanya………………….

SALAM PUSPA (bayangkan saat kita ngucapin yell-yell ini)..................

ANEKA JILBAB 2009

Jenis-jenis jilbab:
1. KCB (Ketika Cinta Bertasbih)
2. AAC (ayat-ayat Cinta)
3. Marissa
4. Amirah
5. Nabila
6. Khumairoh
7. Te Nini
8. Zaskia
9. Belahan Jiwa

Anda bisa memesan sesuai selera dengan motif yang anda inginkan!

Jangan khawatir masalah harga karena jilbab ini FIRST-HAND dari produsen.
Anda bisa dapatkan barang berkualitas langit tapi kantong irit. Mulai dari Rp. 15.000 hingga 100.000!!!!!


(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

(6)


(7)







Selasa, 08 September 2009


PERSUASIVE ESSAY

THE GOVERNMENT’S ACTION TOWARDS GLOBAL WARMING

Global warming is not a strange term for us anymore. The issue comes up when the world faces a climate change recently. It causes many single countries to take care of their environment in order to mitigate the total number of emission gas in the world. Because the main cause of this problem is the increase of the emission gas. The government of each country asks the society pay attention to this matter which becomes the world issue. Although Indonesia is not one of the chosen countries as the industrialized country written in Kyoto Protocol but the government of Indonesia also takes a part of this matter by persuading its citizen to keep the environments in order to decrease the total number of emission gas in the world and prevent global warming happens continuously.

The government does emphasize the society in order to reduce the use of emission gas whether for industries or houses. Based on Kyoto Protocol, the main causes of happening this matter is the increase of the emission gas in the world. So, every single country has the same burden of responsibility to mitigate the total number of emission gas. By doing this effort, the government expects to be able to take a part in the world’s cases.

On the other hand, government asks the society not to cut the trees down freely. Because it causes the bad impact towards a climate circle then it influences the climate change. Moreover, forest fire often happens in Indonesia. It will give an awful distribution as well. Therefore the government endeavors to solve this kind of matter in order to mitigate the total number of emission gas in the world.

The great work of the government is that making a social independent movement with reference to solving the world’s case. The government makes a movement which is concerned in helping the government’s job to socialize the danger of global warming impact towards the society. By this movement, the government is sure that all citizens will know about this issue and be aware of their duty as a decent citizen.

In conclusion, the government’s effort of socializing global warming in the society is very helpful in order to mitigate the total number of emission gas in the world. The government’s way of persuading the society can be done by announcing the danger of global warming impact so that the society will seriously think what they should do to maintain world still save. The government, however, must be consistent of his work to pay attention to the environment in all situations.

Rabu, 10 Juni 2009

UPACARA ADAT MASYARAKAT DESA KISIK



AKULTURASI KEBUDAYAAN HINDU-ISLAM DALAM UPACARA ADAT MASYARAKAT DESA KISIK
(Studi Lapangan)

Oleh:
Tim Riset Antropologi SMA Assa’adah
(Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial Angkatan 2005-2006)
(M. Abdad Albas, Abdullah Afif, Ahmad Barok, Feri Irawan, Ahmad Fauzan, Ali Ihsan, Ainul Mustofa, Agus Budianto)

Rewriter,
Ali Rosyidi






BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Desa kisik merupakan salah satu diantara beberapa desa di kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur. Secara geografis, desa ini terletak diantara perkebunan dan persawahan. Desa ini terhitung sebagai desa agraris karena mayoritas penduduk pribumi mengandalkan pertanian sebagai mata pencaharian walaupun sebagian masyarakatnya juga memilki profesi sebagai karyawan di berbagai industri di wilayah kabupaten Gresik.
Desa merupakan tempat sekumpulan masyarakat yang setidaknya memiliki pemerintahan di dalamnya. Dalam masyarakat itulah muncul berbagai macam kebudayaan yang seterusnya dilestarikan oleh penduduk yang dianggap sebagai eksistensi keberadaan suatu kehidupan apabila memiliki nilai positif bagi perkembangan masyarakat setempat. Seperti halnya, kebudayaan yang dikemas oleh masyarakat desa kisik melalui upacara adat.
Upacara tersebut merupakan warisan tradisi leluhur yang secara turun-temurun dibudayakan oleh generasi selanjutnya karena memiliki unsur cultural dan historical terhadap eksistensi desa kisik. Selanjutnya, hal ini akan dibahas dalam sejarah asal-usul desa kisik.
Upacara adat masyarakat desa kisik ini adalah bentuk apresiasi tertinggi pada leluhur desa, yakni Mbah Sayyid Abdullah dan Mbah Sayyid Iskandar Idris. Mereka adalah dua diantara tokoh masyarakat yang terkenang sebagai pioneer desa kisik bahkan dapat dikatakan sebagai founding father yang mendeklarasikan wilayah tersebut sebagai desa kisik.
Dalam makalah ini, penulis akan membahas tentang sejarah asal-usul desa, upacara adat masyarakat, dan warisan budaya desa kisik. Namun, makalah ini akan terfokus pada pembahasan prosesi upacara adat masyarakat desa yang dinilai sebagai hasil akulturasi kebudayaan hindu-islam.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada diskripsi latar belakang di atas, masalah penulisan makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana sejarah asal usul desa kisik?
Bagaimana prosesi upacara adat masyarakat desa kisik yang memiliki unsur akulturasi kebudayaan hindu-islam?
Bagaimana silsilah Mbah Sayyid Abdullah dan Mbah Sayyid Iskandar sebagai pioneer and founding father desa kisik?
Apa pengaruh Makam Mbah Sayyid Iskandar Idris, Mbah Sayyid Abdullah dan beberapa warisan budaya lainnya?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
untuk mengetahui sejarah asal usul desa kisik.
untuk mengetahui prosesi upacara adat masyarkat desa kisik yang memiliki unsur akulturasi kebudayaan hindu-islam.
untuk mengetahui silsilah Mbah Sayyid Abdullah, Mbah Sayyid Iskandar Idris sebagai pioneer dan founding father desa kisik.
untuk mengetahui pengaruh makan Mbah Sayyid Abdullah dan Mbah Sayyid Iskandar Idris dan warisan budaya lainnya.

D. Batasan Penelitian
Pembahasan penelitian ini dibatasi pada sejarah asal usul desa kisik, prosesi upacara adat masyarkat desa kisik yang memiliki unsur akulturasi kebudayaan hindu-islam, silsilah Mbah Sayyid Abdullah, Mbah Sayyid Iskandar Idris sebagai pioneer dan founding father desa kisik, warisan budaya leluhur yang terdapat di desa kisik, dan pengaruh makan Mbah Sayyid Abdullah dan Mbah Sayyid Iskandar Idris dan warisan budaya lainnya terhadap kehidupan masyarakat desa kisik.

E. Penegasan Judul
Akulturasi : suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing
Kebudayaan : keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat
Hindu-islam : nama agama yang diakui di Negara Kesatuan Republik Indonesia
Dalam : terdapat
Upacara : kegiatan procedural yang tersusun
Adat : kebiasaan suatu kelompok masyarakat
Masyarakat : sekumpulan manusia yang ada dalam suatu wilayah dan memiliki pemerintahan.
Desa : tempat masyarakat dalam suatu wilayah yang memiliki peraturan (hukum) dan struktur pemerintahan
Kisik : salah satu nama desa di kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur.


BAB II
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan estetis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan studi kepustakaan (studi literature) dan survey langsung di lapangan dengan metode observasi partisipasi, wawancara (interview), dan komparatif. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisa data model interaktif yang terdiri dari beberapa tahap, antara lain: pengumpulan data, reduksi data, analisa data dan penarikan kesimpulan. Ketiga tahap tersebut merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi pada proses analisa data hingga menemukan kesimpulan yang sesuai dengan rumusan permasalahan penelitian.
Observasi Partisipasi
Yaitu observasi yang dilakukan pengamat dengan melibatkan kedalam lingkungan obyek pengamat, yakni hidup bersama dengan masyarakat itu selama jangka waktu tertentu (tim sosiologi, 2002: 44).
Dalam hal tersebut peneliti melibatkan diri ke dalam masyarakat desa Kisik dalam acara upacara sedekah bumi dan haul mbah Sayyid iskandar Idris dan Mbah Sayyid Abdullah.
Wawancara (interview)
Pada dasarnya wawancara dalam penelitian merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh informasi atau data dengan cara bertanya langsung kepada responden atau sumber pemberi informasi (tim Sosiologi 2002 : 45).
Komperatif
Membandingkan pendapat-pendapat dari berbagai sumber informasi kemudian menarik kesimpulan dengan pendapat sendiri.
Study Literatur
Study Literatur dalam penelitian ini untuk menggali informasi yang terdapat pada perpustakaan mengenai teori-teori dasar da konsep yang telah di tentukan oleh para ahli terdahulu dan perkembangan dalam bidang yang diteliti (Sofyan Efendi, metodologi penelitian survey 1999 : 262).


BAB III
PEMBAHASAN

A. Sejarah asal usul desa kisik
Menurut data yang diperoleh dari hasil penelitian etnografi, di desa Kisik, desa kisik termasuk desa yang berada di perbukitan yang berbatas dengan beberapa desa, disebelah timur desa Kisik berbatasan dengan desa indro Delik, bagian utara terdapat tambak warga desa, sedangkan sebelah selatan terdapat perkebunan warga desa, dan di sebelah barat terdapat sawah warga desa yang bersambung dengan desa Abar-abir. Di desa Kisik juga terdapat makam yang dikeramatkan yang setiap tahunnya diadakan “upacara haul dan sedekah bumi”.
Warga desa Kisik mempunyai berbagai macam tradisi, misalnya terbangan (seni hadrah), istighosah, selametan, sedekah bumi, atraksi pencak silat dan masih banyak lagi yang semua itu masih berjalan sampai sekarang.
Dari hasil penelitian dapat diketahui asal-usul desa kisik, bahwa sebelum terbentuknya desa Kisik ada tiga buah perkembangan kecil yang terdiri dari.
1. Gisik
Perkampungan ini disebut perkampungan Gesek karena sebagian dari ini berupa lautan (segoro) yang tanah Geseknya naik kedaratan sehingga daratannya dipenuhi oleh tanah Gesek. Perkampungan ini terletak disebelah utara pesarean dan sekarang menjadi Dukuh Kisih desa Indrodelik.
2. Karang Dinoyo
Perkampungan ini terletak disebelah barat pesarean (makam) yang dikeramatkan. Konon diperkampungan ini terdapat seorang pepatah yang sangat sak ti yang bernama Karang Dinoyo. Oleh karena itu desa ini disebut Karang Dinoyo. Diperkampungan ini terdapat sumur yang dibuat oleh mbah Karang Dinoyo.
3. Jarak
Perkampungan ini terletak antara perkampungan Karang Dinoyo dan perkampungan Gesek. Diperkampungan ini banyak warga yang menanam pohon jarak sehingga di desa ini diberi nama perkampungan jarak.
Kemudian ke-3 desa tersebut disatukan oleh mbah Sayyid Iskandar Idris, mbah Abdullah dan mbah Bukhori menjadi sebuah desa yang diberi nama desa “karang jarak”.
Ada pun sumber-sumber yang diperoleh yaitu:
Ø Sumber Lisan
Yaitu dari hasil wawancara dengan bapak H. Moh. Kholil serta para tokoh sesepuh desa Kisik lainnya yang mengetahui sejarah tentang asal-usul desa Kisik.
Ø Sumber benda
Sumber ini diperoleh dari peninggalan benda-benda diantaranya:
1. Makam Sayyid Iskandar dan Sayyid Abdullah
Beliau adalah pendiri desa kisik, makamnyta sampai saat ini masih dijaga warga setempat yang setiap tahunnya diadakan haul.
2. Batu tempat bertapa
Batu ini tempat bertapanya Mbah Sayyid Iskandar dan Mbah Sayyid Abdullah. Batu ini berwarna merah dan berjumlah 5 buah.
3. Sumur Ketekul
Sumur ini terletak dilembah, dibawah makam Sayyid Iskandar dan Sayyid Abdullah yang dindingnya terbuat dari batu.
4. Pohon Asam
Pohon ini sangat tinggi dan besar, pohon ini sudah berumur ratusan tahun, disinilah tempat kudanya Sayyid Iskandar dan Sayyid Abdullah diikat.
Kuda itu berjumlah 2 yakni: berwarna coklat dan berwarna putih agak ke kuning-kuningan.
5. Gentong
Gentong ini terbuat dari tanah liat yang digunakan sebagai tempat air minum yang terletak disamping makam Sayyid Iskandar dan Sayyid Abdullah.
6. batu yang berbentuk Pipih dan Elips
Batu ini digunakan sebagai pijakan ketika Sayyid Iskandar dan Sayyid Abdullah berwudlu. Batu ini berjumlah 3 buah yang bertempat di telaga biru.
7. telaga biru
telaga ini mempunyai keajaiban yaitu airnya berwarna biru telaga ini dibuat oleh Sayyid Iskandar dan Sayyid Abdullah yang sampai saat ini dibuat sebagai tempat pemandian dan anehnya meskipun pada musim kemarau airnya tidak pernah habis (asat).

B. Akulturasi budaya Hindu-Islam dalam prosesi upacara adat
Sedekah bumi berasal dari dua kata, yakni sedekah dan bumi. Sedekah berasal dari bahasa arab yaitu shodaqoh yang artinya amalan, derma kepada orang yang miskin, selametan, kenduri, kalau digabung dengan kata bumi menjadi sedekah bumi yang maksudnya sedekah akan hasil bumi, baik hasil pertanian, perkebunan, maupun perikanan baik darat maupun air.
Esensi dari penyelenggaraan upacara adat ini adalah bentuk ekspresi rasa syukur masyarakat desa terhadap nikmat yang sudah diberikan oleh Allah SWT melalui hasil bumi. Masyarakat desa juga meyakini bahwa dengan mensedekahkan (mengamalkan) sebagian harta mampu menolak balak (bahaya).
Di Indonesia hasil bumi tidak asing lagi. Namun dengan sebutan atau nama yang berbeda, di desa Kisik tradisi ini dikenal dengan nama “sedekahan” yang lebih popular adalah sedekah bumi.
Sedekahan / sedekah bumi ini sudah dimulai sejak sebelum kemerdekaan RI dan dilestarikan sampai saat ini. Sedekahan ini mulai ada setelah kehadiran mbah Sayyid Iskandar dan mbah Sayyid Abdullah didesa Kisik.
Sedekahan / sedekah bumi mempunyai maksud antara lain:
Ø Sedekahan/sedekah bumi merupakan manifestasi rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberi rizki kepada masyarakat desa Kisik.
Ø Sedekahan/sedekah bumi digunakan sebagai sarana bersih desa.
Dahulu upacara sedekahan/sedekah bumi dan haul mbah sayyid Iskandar Idris dan mbah Sayyid Abdullah tidak dijadikan dalam satu acara. Kemudian baru pada tahun 1960-an mulai dijadikan dalam satu acara (digabung dalam satu kegiatan) sampai saat ini.
Acara sedekah bumi dan haul biasanya dilaksanakan pada hari jum’at pahing setelah sholat jum’at. Menurut keprcayaan masyarakat desa Kisik jika tidak dilaksanakan jum’at pahing maka didesa akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Adapun yang dibawa pada saat upacara sedekah bumi dan haul desa salah satunya adalah Ancak. Ancak ini terbuat dari kayu yang dibentuk seperti tempat tidur dengan empat kaki dan diatsnya diberi beberapa jenis makanan. Ancak tersebut biasanya dibawah oleh 2 orang dengan cara dipikul. Hal ini dapat berarti bahwa ancak serta orang yang membawa tadi diibaratkan seperti rukun iman (2 orang + 4 kaki). Tujuan utama pada zaman dahulu adalah agar menimbulkan keharmonisan antara mertua dengan menantu. Dan menggambarkan keadaan bumi atau tanah pertanian masyarakat desa Kisik.
Adapun yang terdapat dalam ancak secara lebih detail adalah sebagai berikut:
a. Rengginang
Rengginang ini nterbuat dari beras ketan yang dibentuk manjadi 2 bentuk yaitu: berbentuk segi tiga dan berbentuk bulat putih dengan titik merah ditengahnya. Menurut mbah Sholeh, rengginang ini disebut tape-tape ditap dan dipepe-pepe. Rengginang yang segi tiga ini yang juga berwarna merah putih ini dipasang empat buah dan diletakkan disudut ancak. Empat buah tersebut menggambarkan Al-Qur’an, Hadits, Ijma’, kiyas yang merupakan dasar hokum islam yang dipakai oleh masyarakat desa Kisik. Warna merah putih ini sudah ada sejak sebelum kemerdekaan.
b. Nasi ketan, lauk-pauk dan buah-buahan
Menggambarkan hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan masyarakat desa Kisik.
c. Roti berbentuk ikan dan berbentuk kerang (udang)
Roti berbentuk ikan ini menggambarkan hasil bumi masyarakat desa Kisik dari hasil perikanan, karena masa panen masyarakat tidak bias bersama-sama, maka roti ini sebagai symbol pengganti ikan. Hal ini berarti hasil pertanian desa Kisik tidak terfokus pada pertanian darat saja tetapi pada pertanian tambak (perikanan)
d. Sate sapi
Sate sapi ada 5 tusuk yang diletakkan diatas ancak. Hal ini diibaratkan sebagai rukun islam. Tujuan dimasukkannya sate sapi dalam upacara sedekah bumi adalah mengandung nilai kebersamaan karena daging yang dipakai untuk upacara tersebut dibeli secara urunan oleh warga desa Kisik.

e. Daun pisang
Daun pisang ini berfungsi sebagai penutup ancak. Daun pisang ini dipilih karena mengandung arti bahwa pada zaman dahulu masyarakat desa Kisik menanam buah-buahan dan bukan kertas, selain itu pisang adalah makhluk Allah SWT yang tidak kenal putus asa dan juga kehidupan masyarakat islam dikisik harusnya seperti pohon pisang yang sebelum berbuah tidak akan mati, artinya: sebelum manusia mendapatkan sejatinya hidup maka tidak boleh putus asa.
Prosesi mempunyai makna pawai kalimat / perarakan dalam suatu upacara, jadi prosesi upacara sedekah bumi dan haul mbah Sayyid Iskandar Idris dan mbah Sayyid Abdullah adalah serangkaian kegiatan / urutan kegiatan dalam rangka menyambut upacara sedekah bumi dan haul.
Prosesi upacara sedekah bumi dan haul mbah Sayyid Iskandar Idris dan mbah Sayyid Abdullah berada dengan upacara-upacara sedekah bumi yang lainnya, yakni merupakan penggabungan antara dua unsur kebudayaan, yaitu kebudayaan prasejarah (cenderung pada budaya hindu) dan kebudayaan islam. Tetapi yang sangat nampak adalah kebudayaan islamnya. Pada setiap kegiatan prosesi tersebut sebelumnya dan sesudahnya diadakan serangkaian acara.
Adapun serangkaian acara dalam rangka menyambut sedekah bumi dan haul mbah Sayyid Iskandar Idris dan mbah Sayyid Abdullah pada tanggal 22 agustus 2008 adalah sebagai berikut:
ü Tanggal 11-18 agustus 2008 diadakan sepak bola antar RT
ü Tanggal 19 agustus 2008 (pagi) diadakan tadarus Qur’an bil ghoib di masjid.
ü Tanggal 19 agustus 2008 (malam) diadakan istighosah tiryaqul ghofilin ala robbil haddad.
ü Tanggal 20 agustus 2008 (pagi) diadakan tadarus Al-qur’an bin nadhor dipesantren (komplek makam mbah Sayyid Iskandar Idris dan mbah Sayyid Abdullah) yang dilakukan oleh ibu-ibu dari muslimat dan fatayat.
ü Tanggal 20 agustus 2008 (malam) diadakan istighosah wali songo dipesarean.
ü Tanggal 20 agustus (malam) diadakan istighosah muslimat di masjid Baitul Mushoddiqin Kisik.
ü Tanggal 21 agustus 2008 (pagi) diadakan tadarus al-Qur’an bin nadhor di pesantren oleh bapak-bapak.
ü Tanggal 21 agustus 2008 (malam) diadakan seni hadrah di masjid jami’ Baitul Mushoddiqin yang dihadiri oleh jamaah se-kecamatan Bungah, sebagian kecamatan sedayu, dan sebagian lagi kecamatan Manyar.
ü Tanggal 22 agustus 2008 (ba’da sholat jum’at) diadakan prosesi upacara sedekah bumi dan haul dengan acara tahlil bersama pengajian.
ü Tanggal 22 agustus 2008 (malam) sekaligus penutup, diadakan Atraksi pencak silat yang merupakan budaya asli desa Kisik. Secara turun temurun yang terkenal dengan macan yang paling sakti se-kecamatan Bungah (sumber: bapak sa’ad, pimpinan IPSI bintang sakti).

Sekilas gambaran prosesi upacara adat masyarakat desa kisik tersebut nampak nilai-nilai akulturasi kebudayaan agama hindu, yakni mengekspresikan atau mengaktualisasikan bentuk kepatuhan (ketaqwaan) melalui sesembahan atau sesaji (berupa benda atau makanan) dalam hal ini adalah variasi makanan yang disajikan di atas Ancak. Dalam upacara adat masyrarakat desa kisik ini, esesensi dari makanan tersebut bukanlah untuk dipersembahkan ke leluhur namun dijadikan sebagai hidangan pengunjung setelah acara inti upacara telah selesai dilaksanakan.
Masyarakat hindu sering melakukan upacara adat dengan memberikan sesaji kepada leluhur baik berupa makanan maupun benda-benda yang lain. Selain itu, adat tahlilan merupakan bentuk akulturasi budaya masyarakat hindu ketika menyajikan sesaji, yakni membaca mantra-mantra. Namun, oleh masyarakat islam dirubah bacaannya yang diambil dari Al qur’an atau kitab yang lain dan dikenal sebagai tahlilan atau istighosah.
Jika ditelilti secara eksplisit, upacara adat masyarakat desa kisik yang diselenggarakan di area makam Mbah Sayyid Abdullah dan Mbah Sayyid Iskandar Idris ini cenderung mengarah kepada ritual perayaan kematian leluhur dengan menghidangkan berbagai sesaji (makanan) dan melakukan kegiatan-kegiatan secara berurutan di atas. Namun, jika diteliti secara implicit dan mendalam bahwa sesungguhnya upacara adat tersebut mengaju pada ajaran agama islam, yakni mensyukuri nikmat Allah SWT yang diberikan kepada masyarakat melalui hasil bumi
Kebudayaan hindu yang teraktualisasikan dalam kebudayaan islam tersebut memberikan tambahan warisan budaya Indonesia yang dapat dijadikan cermin masyarakat lain untuk mengambil nilai positif bukan pada hal yang mengarah pada perpecahan masyarakat antar agama. Semua yang dilakukan oleh setiap manusia (masyarakat) memiliki tendensi tersendiri. Namun. Hubungan manusia dan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan makhluk lainnya harus dijaga keharmonisannya.

C. Silsilah mbah sayyid abdullah, mbah sayyid iskandar idris sebagai pioneer dan founding father desa kisik
Mengenai silsilah mbah Sayyid Iskandar Idris dan mbah Sayyid Abdullah belum diketahui secara pasti. Sebab sampai saat ini belum ada yang berhasil melakukan pencarian silsilah tersebut sampai tuntas, namun dari data yang kami peroleh, dari silsilah pangeran Ibnu Sukarso/sultan Syah Alam Akbar (ngabar) yang makamnya terdapat di desa Sukorejo Bungah Gresik. Mbah Sayyid Iskandar merupakan teman seperguruan dari pangeran Ibnu Sukarso dengan guru yang bernama Ranji Maulana Kholikul Akbar. Akan tetapi, mbah Sayyid Iskandar adalah seorang ulama yang dating dari derajat bersama dengan dua orang temannya dan masih ada hubungannya dengan Joko Tingkir (lamongan) sedangkan mbah Sayyid Abdullah adalah menantu beliau.
Semasa hidupnya, mbah Sayyid Iskandar dan mbah Sayyid Abdullah mempunyai amalan yang berbeda satu sama yang lain dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mbah Sayyid Iskandar Idris banyak melakukan amalan puasa tetapi suka tidur, sedangkan mbah Sayyid Abdullah melakukan jarang puasa tetapi tidak suka tidur (mele’an). Namun keduanya punya keistimewaan masing-masing. Salah satunya pada suatu saat mbah Sayyid Iskandar merasa kesal kepada mbah Sayyid Abdullah. Mbah Sayyid Abdullah menghabiskan semua makanan karena begitu kesalnya tempat untuk menanak nasi (pendil) dipoecahkan oleh mbah Sayyid Iskandar Idris, kemudian Mbah Sayyid Iskandar menyesali perbuatannya dan menyuruh mbah Sayyid Abdullah untuk mengembalikan pendil yang telah pecah tadi ke keadaan semula. Dengan bantuan Allah SWT pendil yang pecah tersebut dikembalikan dengan kekaromahan mbah Sayyid Abdullah, tetapi dengan rendah hati mbah Sayyid Abdullah mengatakan kalau pendil yang ada sekarang adalah hasil pembeliannya dari pasar.
Salah satu usaha yang dilakukan oleh mbah Sayyid Iskandar dan mbah Sayyid Abdullah dalam menyebarkan agama islam, yakni dengan mendirikan masjid. Masjid tersebut terbuat dari batu bata yang ditumpuk /disusun satu persatu. Ketika bangunan masjid sudah hampir selesai, tiba-tiba bangunan itu ambruk karena masyarakat desa Kisik telah melanggar pesan yagn diberikan oleh mbah Sayyid Iskandar Idris dan mbah Sayyid Abdullah. Pesan tersebut agar jangan mengambil nasi dari tempatnya sampai padaalas-alasnya. Maksudnya jangan berlebih-lebihan. Batu bata yang akan digunakan tersebut sampai sekarang masih terdapat diranda langgar, tepatnya didesa Kisik Delik (sumber H. Moh. Qosyim)

D. Pengaruh makan mbah sayyid abdullah dan mbah sayyid iskandar idris dan warisan budaya lainnya

Mbah Sayyid Iskandar Idris dan mbah Sayyid Abdullah mempunyai pengaruh terhadap masyarakat desa Kisik dan daerah sekitar banyak orang berdatangan ke Makam tersebut untuk berziarah mencari barokahnya dan yang untuk mendalami suatu ilmu kanuragan dan ingin menjdai ahli metafisik. Pada malam-malam tertentu seperti malam jum’at legi, jum’at kliwon dan jum’at wage banyak orang dating untuk melakukan seperti kegiatan tersebut. Dari sekian banyak orang dating kesana meraka ada yang memperoleh benda-benda pusaka antara lain keris, akik, pecut/cemeti, merah delima, boneka kencono (golek kencono) yang konon bias membuat wanita mabuk cinta kepada orang yang memilikinya. Tetapi tidak sembarang bias mendapatkannya. Harus melalui proses yang panjang seperti ritual, berpuasa, mele’an dzikir. Dan lain-lain.
Makam ini adalah makam seorang yang pandai memancing dilaut/pesisir. Makam ini sering di datangai oleh orang untuk berziarah dan mencari benda pusaka yang kebanyakan adalah para pencari ikan/nelayan.
Ø Makam buyut Uplek
Makam ini adalah makam seorang pengambil air yang menggunakan buyung untuk mengisi gentong dan gentong ini dilubangi sehingga tidak bias penuh. Pada saat ketika ada seorang penjajah belanda meneropong komplek makam buyut Uplik dia melihat kuburan Buyut Uplik kelihatannya seperti rumah yang terbuat dari emas dan buyung yang digunakan untuk mengambil air terbuat dari emas. Orang yang dating kemakam buyut Uplik biasanya untuk mencari ilmu kesaktiannya/ingin menjadi ahli metafisik.
Ø Makam buyut Keramat
Makam ini terdapat di dusun Kisik Delik. Biasanya orang dating kesini untuk berziarah dan mencari berkah.
Ø Gunung Pentung
Dinamakan gunung pentung karena dahulu terjadi perkelahian antara seorang mubaligh dengan seorang perampok yang bersenjata pentungan. Dalam perkelahian tersebut seorang kepala perampok tewas dan akhirnya Gunung tersebut dinamakan gunung pentung. Digunung pentung terdapat makam Raden sakti yakni R.H.Abdul Faqih.
Tempat ini digunakan untuk berziarah dan mele’an dan disekitar gunung pentung dijadikan tempat untuk mencari pesugihan (sumber: M. Mukhtar, juru kunci).
Ø Bolo Dewo
Katanya tempat ini merupakan tempat persembunyian pendukung kerajaan majapahit untuk menghindari serangan musuh. Tempat ini sekarang dihuni oleh kera putih (anoman) (sumber: H. Moh. Kholil)
Ø Telaga Biru
Tempat ini merupakan tempat mbah Sayyid Iskandar dan mbah Sayyid Abdullah mengambil air Wudlu. Dahulu air ini berwarna biru sehingga dinamakan telaga biru. Tempat ini diyakini masyarakat sebagai tempat yang angker.


BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai sejarah asal usul desa kisik, prosesi upacara adat masyarakat desa kisik, silsilah dan pengaruh makam Mbah Sayyid Abdullah, Mbah Sayyid Iskandar Idris, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sebelum terbentuknya desa kisik terdapat tiga perkampungan kecil di dalamnya, yakni Gisi, Karang Diniyo, dan Jarak. Kemudian ke-3 desa tersebut disatukan oleh mbah Sayyid Iskandar Idris, mbah Abdullah dan mbah Bukhori menjadi sebuah desa yang diberi nama desa “karang jarak”.
2. Upacara adat masyarakat desa kisik di kemas dalam kegiatan yang disebut Sedekah Bumi, mengamalkan hasil bumi kepada orang lain. Hasil bumi tersebut mencakup tiga aspek, yakni hasil laut, kebun, dan sawah yang diolah menjadi makanan. Kemudian ditempat di atas sebuah tempat yang disebut Ancak. Antara lain: rengginang, nasi ketan, lauk-pauk dan buah-buahan, roti berbentuk ikan dan berbentuk kerang (udang), dan sate sapi serta daun pisang.
3. Berdasarkan sumber yang diperoleh bahwa silsilah mbah Sayyid Iskandar Idris dan mbah Sayyid berasal dari silsilah pangeran Ibnu Sukarso/sultan Syah Alam Akbar (ngabar) yang makamnya terdapat di desa Sukorejo Bungah Gresik. Mbah Sayyid Iskandar merupakan teman seperguruan dari pangeran Ibnu Sukarso dengan guru yang bernama Ranji Maulana Kholikul Akbar. Akan tetapi, mbah Sayyid Iskandar adalah seorang ulama yang dating dari derajat bersama dengan dua orang temannya dan masih ada hubungannya dengan Joko Tingkir (lamongan) sedangkan mbah Sayyid Abdullah adalah menantu beliau.
4. Terdapat beberapa tempat yang dikeramatkan oleh masyarakat desa kisik, seperti Makam buyut Uplek, Makam buyut Keramat, Gunung Pentung, Bolo Dewo, dan Telaga Biru

B. Saran
Berdasarkan penelitian di atas, maka penulis menyarankan kepada para pembaca untuk menindak lanjuti penelitian ini untuk mendapatkan data perkembangan mengenai sejarah asal usul desa kisik, prosesi upacara adat masyarakat, silsilah pioneer dan founding father masyarkat desa kisik, serta warisan budaya leluhur secara lebih jelas berdasarkan sumber lisan atau tulis yang valid.

DAFTAR PUSTAKA

Jumat, 29 Mei 2009

I'M SO SORRY............

*****

Tak akan sempurna sebatang pohon tanpa buah, tak akan sempurna setangkai tanaman tanpa bunga, dan tak akan sempurna aku tanpa kehadiran seorang teman seperti mereka. Karena aku sangat paham betul THE MEANING OF A FRIENDSHIP.

Rumah itu begitu besar laksana singgasana seorang raja. Sempurna dengan perabot rumahnya. Banyak ruang di berbagai sudut dinding yang penuh liku. Hampir aku tak bisa mengenalnya. Arsitekur yang rumit untuk dimengerti mencerminkan nilai estetika yang ber-level ganda. Sungguh mewah dan sangat berharga. Tapi sayang, rumah itu tak berpenghuni. Sepi dan sunyi. Suram dan muram. Hampir tak ada kaki tangan yang menjamahnya. Sangat tak berguna, dan itu menuntun ku untuk mengatakan rumah itu sia-sia dan tak lagi berharga…………….

Ibarat sebuah bangunan, ingin rasanya seorang sahabat bisa memberikan fungsi perlindungan dan penganyoman. Ibarat sebuah bunga, ingin rasanya seorang sahabat mampu memberikan keindahan pada kehidupan sahabat lainnya, dan ibarat sebuah entah apa itulah namanya ingin rasanya seorang sahabat mampu membuat sahabatnya tersenyum simpul bangga dengan apa yang sahabatnya berikan. Dan itu yang ingin aku perlihatkan pada mu. Tapi mungkin aku salah bahkan bertingkah kejahuan (seperti lirik lagu persahabatan berikut)

Dulu kita sahabat
Berteman begitu hangat mengalahkan sinar mentari
Dulu kita sahabat
Berteman bagai ulat berharap jadi kupu-kupu
Kini kita melangkah berjauh-jauhan
Kau jauhi diriku karena sesuatu
Mungkin ku terlalu bertingkah kejauhan
Namun itu karna ku “sayang”……….

Persahabatan bagai kepompong Mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong Hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong Maklumi teman hadapi perbedaan
Persahabatan bagai kepompong na na na na na na na na na ………..

He3x…………

Setiap insan diciptakan oleh Sang Khalik dengan karakteristik yang berbeda-beda, dengan kemampuan dan pola pikir yang berbeda pula. Sehingga kadang seseorang menganggap hal yang kita lakukan awalnya biasa dapat berubah menjadi sesuatu yang sangat luar biasa. And that’s normal. Bukan berarti aku menyalahkan kamu. Bukan! Tapi aku berbicara umum dan fakta.

Aku adalah tipe orang pemikir—memikirkan hal yang mungkin tak seharusnya orang pikir karena dianggap normal—aku merasa tidak nyaman jika bersama dengan kejanggalan. Dan itu aku rasakan di kelas selama ratusan detik lamanya. Walau aku harus menahan dan memasang topeng inosen ku dihadapan mu. Aku sangat mengakui kesalahan ku. Aku juga sempat mempertanyakan kenapa aku lakukan ini pada mu dan kenapa separah ini akibatnya. Aku tak jauh berimajinasi jika ini imbas kejahilan ku, atau boleh lah kau katakan ini kebodohanku.

Sempat juga aku berpikir, mungkin aku tak pantas untuk bergaul dengan “kalian-kalian” yang punya pikiran bahkan gaya hidup yang jauh sangat berbeda dengan ku. Mungkin “kalian” menganggap aku primitif, gak kreatif, gak inovatif, sensitif, pasif, dan if-if yang lain. It’s okay aku bisa menerimanya. tapi setidaknya berikan aku kesempatan untuk membuktikan bahwa aku tidak seperti yang “kalian” kira. Aku bisa jadi orang yang prospektif—tu kan nada if-nya lagi—yakni, punya pandangan hidup yang lebih baik.

Friend As Ur Ring In Soul” bahwa kehadiran seorang sahabat dalam hidup kita ibarat cincin yang melingkar dalam jiwa kita. Tak akan ada putusnya. Bila kau menaruh cincin itu di jemari mu yang elok, pasti suatu saat kau akan lupa untuk menaruhnya dan bahkan akan tergantikan dengan yang baru. Tapi jika kau menempatkannya dalam jiwa, kau akan mengingat sahabat itu hingga kau tak lagi menatap keindahan mentari di pagi hari. Dan untuk menjadi sahabat seperti itu, harus dimulai dengan pungkasan yang mengagumkan. Itu yang ingin aku sampaikan, mungkin saja cara ku salah di mata mu bahkan seperti lirik lagu tadi, mungkin ku terlalu bertingkah kejahuan.

Setidaknya, aku mencoba menyampaikan tujuan dari apa yang sudah aku perbuat ke kamu. Ntah kau mau menerima itu sebagai sebuah alasan, pembelaan, atau permohonan. It’s up to you, yang jelas aku nggak punya niat jahat pada setiap teman ku. Teman yang bisa membuat aku tersenyum bangga dan keheranan. Melalui hasil tarian jemari ku ini, aku mohon maaf buanget ke kamu. Treat me as if you have just recognized me!!! aku nggak mau ini adalah awal dari akhir sebuah persahabatan. Aku bisa memahami jika itu sangat berat bagi kamu untuk memaafkan ku. Ingat! Orang yang dengki atau sakit ati ma orang lain lebih dari tiga hari dampaknya jauh lebih berbahanya bagi diri sendiri (aku tidak menakut-nakuti), everything is at your hand????????????????

Janganlah engkau menampakkan kebencian mu pada ku. Aku orangnya sangat sensitive dengan alam sekitar. Aku langsung berubah merasa tidak nyaman walau sering kali aku harus menahan dan bertahan. Tunjukkan kecerianmu pada ku walau hanya sekilas atau sekejab ketika aku melihat raut wajahmu. Dan jangan sesekali kau mengatakan, “aku benci tenan ma arek iki!!!!!!!!!!” aku sangat merasa bersalah dan menyesal kenapa lelucon ku memberikan rekor prestasi yang gemilang hingga aku silau melihatnya bahkan hatiku seakan teriris-iris kecil menjadi puing yang tak berbekas.

Sapalah aku bila aku tak mampu untuk mengawalinya, tegurlah aku bila aku bertingkah kejahuan, maafkan aku bila aku tak sempat untuk mengucapkan minta maaf, dan jadikan aku teman yang mampu membuat mu tersenyum dengan apa yang ALLAH titipkan ke aku selama aku menginjak bumi-Nya. Aku sebatas manusia yang pasti memiliki banyak kekurangan, sekalipun aku punya kelebihan itu hanya amanah dari ALLAH SWT. Dia sang GHOFUR, tidakkah ada pada diri mu?

Senin, 11 Mei 2009

I JUST WANNA SAY.................

THE MEANING OF A FRIENDSHIP


Keindahan bersahabat tak bisa dilukisakan dengan ungkapan kata-kata, namun bisa ditelurkan melalui aksi kebersamaan yang layak dijaga. “Persahabatan bagai kepompong, hal yang tak mudah berubah jadi indah” (Sindentosca, red.) senada dengan lirik lagu tersebut, sahabat dianalogikan sebagai kepompong. Sesuatu yang membutuhkan proses lama untuk berubah menjadi sesuatu yang indah, sesuatu yang mempunyai nilai estetika.

Seseorang yang datang mendekat saat kita berbunga dan seseorang yang menjauh saat kita berduka, itu bukan sahabat. Seseorang yang bersama kita, menemani kita dalam keadaan suka dan duka, itu yang lebih pantas disebut seorang sahabat. Banyak orang bilang, “mencari lawan lebih mudah dari pada mencari kawan”. kawan yang dekat, lekat, dan erat sedetik lebih cepat mampu berubah menjadi lawan yang hebat, kuat, dan mampu melumat. Sebaliknya, lawan yang tangguh dan penuh angkuh sewindu lebih susah berubah luluh menjadi sahabat yang lucu yang kehadirannya selalu ditunggu-tunggu.

Membicarakan tentang sahabat memang tak ada habisanya. Ada saja celah untuk mencemo’oh, menghardik, bahkan menyudutkan hingga ia tak berkutik, selain harus memuji, menyanjung, dan menghujaninya dengan kebanggaan. Sahabat pasti ada di tengah-tengah kita walau hanya sekejab dan sekecap untuk berbagi.

Rabu (6/05/09) aku dan para sahabat mengunjungi sahabat kami John, Lency, Elly, Bethany, Betty, George dan David (American People) di tempat mereka bekerja sekedar untuk chatting and gathering. Kami bukan ambassadors of Indonesian yang memperbincangkan tentang masalah ekonomi, politik dan lain sebagainya, kami hanya berkunjung atas nama sahabat yang saling mengisi dan melengakapi waktu dan kebutuhan intra warga Negara.

Sahabat adalah harta yang berharga yang seharusnya dijaga. Manusia adalah tempat salah dan lupa. Bisa dikatakan wajar jika sahabat kita melakukan kesalahan pada sahabat yang lain. Namun, sahabat juga harus memahami dan menyadari bahwa sahabat juga bukan boneka yang lantas bisa dipermainkan at will. Kehadiran sahabat selalu kita tunggu, sahabat yang baik bisa memahami dan menyadari kekurangan sahabatnya yang lain. Kau kah sahabat itu???

Rabu, 25 Februari 2009

My Heart Says...........

I DO NOT KNOW HOW TO BEGIN THIS TEXT…….
(To Whom I Hurt )

Sebenarnya banyak hal yang belom kamu tahu tentang aku, banyak hal yang belum kamu mengerti….. tapi kamu sudah menarik kesimpulan tentang apa yang belum kamu pahami. MEMANG AKU SALAH, tapi sebenarnya itu hanya bagian dari kesalah-pahaman antara aku, kamu dan dia.

Let me clarify that I did it because of a bet. I know that I was wrong but I could not refuse HER demand. I forgot that you must be hurt for it! I am so sorry…………

Aku mengenalmu adalah sebuah kesalahan—awal yang tak baik untuk diteruskan. Namun, kesalahan itu menuntun ku untuk mengubah suatu keadaan dimana aku kalah dengan perasaan. Aku benar-benar ingin mengenal mu lebih dekat walau atas nama sebuah persahabatan. Tapi aku tidak yakon kalau aku bisa mempertahankan keadaan yang tak lama menentu—kadang suka, kagum bahkan cinta. Seperti yang pernah aku bilang, kalau aku mempunyai perasaan yang tak selayaknya dibudi-dayakan—mudah mencintai dan melupakan. Itu yang akhirnya aku sebut sebagai kekurangan ku.
Sejalan dengan kekuranganku itu, aku sering sekali merasa kesulitan untuk memulai sebuah komunikasi dengan sahabat-sahabat yang pernah mengisi waktu luang ku. Aku merasa malu untuk menanyakan kabar bahkan hanya mengatakan kata “hai!”. Sehingga sering kali aku harus berkata lain—membuat sebuah problem—hanya untuk mencairkan kembali suasana yang lama membeku. Bahkan aku tak merasa bersalah walau aku benar-benar bersalah. Itu yang akhirnya aku sebut juga sebagai kekurangan ku.
Parahnya lagi, kadang kala aku berani “conduct a bet” hanya untuk memuaskan keinginanku. Aku sangat tahu kalau itu salah dan dapat melukai perasaan orang itu. Tapi tidak peduli bahkan aku merasa tertantang dengan permainan konyol dan picik ini. Walau sebenarnya, aku tidak memperoleh apa-apa dan tidak mengeluarkan apa-apa dalam game ini. Dengan kata lain, a bet is only a name, I even get nothing in this case. Perbuatan yang sia-sia. Kalau gak salah, perbuatan ini disebut MUBADZIR dalam agama. Dan sesungguhnya orang yang melakukan hal sia-sia merupakan teman syetan. Apakah aku termasuk golongan itu??? itu yang akhirnya aku sebut sebagai kekurangan ku.
Sekarang aku dipermasalahkan dengan salah satu dari kekuranganku—sebuah taruhan. Mudah sekali lidah ini mengatakan “iya” untuk menyetujui sebuah tawaran untuk bertaruh. Walaupun aku menyadari kalau aku tidak akan dapat apa-apa. Malah, aku harus kehilangan martabat dan kewibawaanku setelah “victim” tahu bahwa aku srigala berbulu domba (sebenarnya aku tidak tahu persis makna analogi ini). Aku sangat menyesal untuk melakukan hal ini. I am sorry………
Sekilas aku menuturkan secuil dari gumpalan kekuranganku, jika kamu orang yang mengerti kamu pasti bisa merasakan kalau I AM IN BLUE CONDITION BECAUSE OF THE LACKS. Dan tentunya, aku membutuhkan seorang teman yang mampu mengubah diri ini karena aku merasa aku tidak mampu untuk melakukannya sendiri. INGAT, “ALLAH TIDAK AKAN MENGUBAH NASIB SUATU KAUM JIKA MEREKA TIDAK MAU MENGUBAHNYA”…….apakah kamu rela melihat temanmu terus-terusan dalam situasi seperti ini??? Teman yang baik adalah teman yang selalu mengingatkan temanya bila dalam dia lupa.
Aku tahu kalau kamu sakit—sakit abstrak yang tak tertahan. Tapi aku ingin mencoba untuk menjadi teman mu yang baik. Tapi aku tidak tahu bagaimana cara memulainya. Seperti yang aku katakan di awal—kalau aku nggak bisa memulainya. Sering kali aku salah. Dan itu pasti salah!!!. Apalagi di depan matamu yang sekarang sudah terselimuti dengan kabut cinta seseorang. Aku bisa memahaminya. Aku juga tidak berharap lebih, I ONLY WANNA MAKE A FRIEND. Give me clues how to do so!
Sekarang aku sudah mencuatkan apa yang terjadi dalam diriku—you could not judge me by my background of study only—kamu pasti sudah tahu dan bahkan lebih mengerti bahwa manusia adalah tempat salah dan lupa. Tugas mendasar sebagai seorang teman adalah mengingatkannya…….
TERSERAH—seperti apa yang tertuang dalam lirik lagu Gleen Fredly. Kini aku hanya bisa berkata itu. aku sudaj berupaya mengatakan dengan jujur atas kekurangan ku dan aku sudah katakana ini secara langsung pada mu. Kalau aku mempunyai tindak-tanduk seperti itu. bila aku boleh berkata, “KESEMPATAN KEDUA”—merupakan awal dari segalanya. Last but not least, I say, “I AM SO SORRY”

(I believe that you will be on line)


Surabaya, 25 Pebruari 2009
21:37 WIB

Sabtu, 21 Februari 2009

NOSTALGIA text of d'KOST

KOST IN MEMORIAM

(Kesalahan Yang Terabaikan)


Matanya sayu dan layu. Terlalu banyak mengalirkan air mata. Walau sebenarnya itu tidak perlu. Tapi aku bisa memahaminya. Hatinya rapuh, perasaannya sedih. Dan aku bisa menebaknya. Karena aku berkali-kali mengalaminya. Tapi kali ini dia harus merasakannya—demi masa depannya. Sering kali aku menangis dan meragukan apakah dia bisa hidup setegar aku. Hidup yang dipenuhi dengan pengorbanan dan kemandirian kala itu. Walau banyak teman-temanku menggonggong aku adalah anak yang terbuang, anak yang tak diharapkan orang tuanya untuk pulang. Tapi, aku menganggap mereka tongue-slipped. Sebenarnya mereka ingin mengatakan, “Al, kamu orang yang mandiri, aku bangga memiliki teman seperti mu.” Mereka saja yang pemalu, bahkan gengsi untuk mengakuinya. Hidup jauh dari sanak famili memang kadang menyakitkan dan menyedihkan. Tetapi, disanalah kamu akan menemukan jati diri. Siapa sebenarnya kamu. Dan merenungi kenapa kamu dilahirkan ke dunia.

Arini adalah anak pertama ku yang akan sedang merasakan bagaimana menjadi seorang mahasiswi perantauan. Jauh dari bapak dan ibunya. Jauh dari lingkungan pertamanya. Beasiswa ADS mengantarkannya ke Monas University di Australia. Kami sekeluarga—kakek neneknya, istiku, dan kedua adiknya—mengantarnya ke bandara untuk kali pertama. Sebenarnya aku menangis bangga mempunyai anak seperti Arini yang cerdas dan berbakat. Aku berharap kelak dia menyandang gelar sarjananya mampu merubah nasib dirinya, keluarganya dan negaranya ke arah yang lebih baik.

Sepanjang jalan menuju bandara, aku teringat ketika aku masih menjadi seorang mahasiswa. Aku masak dan cuci baju sendiri. Walau begitu aku bukanlah satu-satunya mahasiswa yang memiliki aktivitas rutin seperti ini. Sebut saja Joni, dia juga aktif memasak di kos. Malah dia lebih jago dari pada aku. Banyak variasi menu makan yang bisa dia buat. Berbeda dengan aku yang hanya bisa menghidangkan “tempe penyet” untuk menu makan pagi, siang dan malam. Tapi, aku bersyukur karena masih bisa makan. Hal yang tak akan pernah aku lupakan adalah memiliki sahabat-sahabat aneh yang kadang menyebalkan dan menyenangkan.

Angga dan Bowo adalah dua sahabat dekat ku di kos. Mereka bermuka garang tetapi sebenarnya hatinya lembut. Mungkin saja mereka memasang wajah garang karena ingin dipandang “gaul ‘n cool”. Walaupun begitu, mereka tidak malu bila diajak memasak bersama. Aneh???? Tapi menakjubkan. Sering kali aku dibuat tertawa oleh mereka dan sesering itu pula mereka membuat aku jengkel dan ingin menghacurkan dunia. Satu sifat yang tak seharusnya bisa aku toleransi—mempermainkan wanita. Bila aku tak melihatnya, mungkin aku tak akan berbicara. Keparatnya, mereka melakukan aksi itu di kamar kos. Sehingga kedua bola mata ku secara jelas bisa melihatnya. Entah apakah mereka menganggap kamarnya tempat mesum atau entalah apa namanya. Yang jelas, Seharusnya mereka tak melakukan itu. Tapi aku kalah, aku tak mampu mencegahnya. Aku bukanlah teman yang baik yang membiarkan temannya menabung bara api neraka. Ya Allah, ampunilah hamba mu ini! Aku tak mampu mengingatknya dengan tindakan dan ucapan, hanya hati ku yang bersuara, “teman, kalian salah!”—bukankah ini juga tuntunan syari’ah agama?

Ya! Mungkin Angga sekarang jarang bahkan enggan melakukannya. Sosok Angga sekarang juga berbeda dengan Angga kali pertama aku kenal. Dulu aku tidak pernah melihat dia menengadahkan tangan untuk berdo’a. Dulu aku juga tidak pernah melihat dia tersungkur sujud untuk sholat. Tapi sekarang, dia melakukannya. Bahkan aku sering mendengar dia berkata, “oya, lupa belum sholat. Sholat dulu ya, bro?! hati kecil ku tersenyum bangga mendengarkannya. Pertanyaan besar di hati ku yang sampai sekarang ini belum terjawab adalah apa dan siapa yang membuat dia berubah? Adakah turut campur tangan Tuhan? Allah Maha tahu segalanya.

Tapi perubahan baik Angga tidak sejalan dengan Bowo. Kali pertama aku mengenal Bowo adalah sosok santun, akrab, sabar, dan apa adanya. Tapi sekarang, image itu terkubur dalam-dalam seiring kelakuan bejatnya yang tak bisa dia tekan. Layaknya acara mingguan, dia selalu mengajak teman kencannya memadu kasih di keheningan suasana kos. Kamar kos yang seharusnya dia buat sebagai tempat beribadah dan belajar. Dia nodai dengan tetesan air mani yang mungkin tersirat saat ejakulasi. Sungguh menjijikkan! Aku tahu dan yakin bahwa itu sebenarnya bukan prilaku Bowo. Tapi, itu adalah tindakan syetan yang menjelma di jasad Bowo yang bodoh dan tak mau menangkisnya. Sampai sekarang aku juga masih bertanya, “kenapa dia bisa berubah menjadi seperti itu?”

Bagaimanapun kondisi mereka, mereka adalah teman baikku. Aku saja yang bodoh dan tak berdaya membimbing dan mengarahkan mereka. Jika aku merasa “bisa” kala itu, kenapa aku tidak melakukannya? Kenapa aku hanya berpangku tangan melihat temanku yang kelak akan hangus dilalap kobaran api neraka? Kenapa kadang aku pura-pura tidak tahu menahu tentang kebodohan itu? Maafkan aku teman, aku tak mampu bertutur bahkan bertindak untuk itu. Aku hanya mampu berkata dalam hati, “teman, kalian salah!”

Mereka juga tidak jelek-jelek amat dimata Tuhan, karena pada dasarnya semua manusia itu sama dihadapan-Nya. Yang membedakan hanyalah tingkat ketaqwaannya saja. Dan itu bisa mereka dapat. Mungkin saja mereka lupa sekarang. Aku menyadari bahwa manusia adalah tempat salah dan lupa. Tapi kalau lupa dengan intensitas tinggi—bukankah itu gila?

Disisi lain, Angga dan Bowo memikili sense of humor yang tinggi. Pasti ada saja yang membuat aku tertawa cekikikan. Entah dari segi pembahasan maupun tindak-tanduknya. Mereka juga mampu beradaptasi dengan orang tua. Bagaimana bertutur dan bertindak kepada orang yang lebih tua. Aku tidak menyangka, kalau mereka bisa berbahasa jawa kromo inggil (jawa yang halus). Itu yang tidak aku bisa tebak dari penampilan mereka. Memang benar apa kata pepatah, “Do not judge the book by its cover!” Aku merasa mereka adalah bagian dari keluarga ku di kos. Entah mereka menganggap ku serupa atau tidak, aku tidak peduli.

Aku tak bisa membayangkan ketika aku, Angga dan Bowo harus dipisahkan dengan waktu. Kami harus kembali ke tanah kelahiran masing-masing karena kami telah merampungkan studi kami di universitas. Aku tak kuasa membendung aliran air mata. Berat untuk berpisah dengan mereka. Apalagi sedikit mengenang hari-hari kebersamaan kami saat menanak nasi, menggoreng tempe dan ikan asin, membuat sayur, makan bersama, ejekan, tawa dan tangis mereka membuat aku enggan untuk kembali ke desa.

Angga, Bowo, selamat dan sukses atas keberhasilan kalian melewati ujian selama kita menempuh kuliah di sini. Kini saatnya kita berpisah, saatnya kita menjalani kehidupan kita masing-masing. Jangan lupakan aku. Pahit manisnya masa-masa kita bersama akan selalu ku kenang.” Ujar ku pelan “aku minta maaf apabila selama menjadi teman kalian di sini aku banyak salah, aku selalu merepotkan kalian dan selalu menjengkelkan kalian.

sebaliknya, Al. aku juga minta maaf apabila aku melakukan hal serupa” sahut Angga

Wo, ingat! Kamu pernah memasakkan aku. Tapi rasanya hambar……..”

huakakakakak……..” tawa kami memecah suasana

aku juga minta maaf teman-teman. Mungkin aku tidak akan setegar ini, seandainya tanpa bantuan kalian. Aku tidak akan memakai toga ini jika tanpa dukungan teman-teman. Ingin rasanya aku meneteskan air mata”

Akhirnya kami pun berpelukan—bukan karena kami homo—tetapi karena rasa persaudaran dan pelampiasan kerinduan satu sama lain ketika kami tidak lagi berjumpa kelak dan ketika kenangan yang hanya bisa membuat kita menangis dan tertawa bangga saat mengingat ini semua.

teman, bila waktu esok kita tidak akan berjumpa lagi. Sudilah kalian membacakan surat fatihah satu sama lain. Hanya itu pesan singkat yang mungkin akan membawa manfaat” pesanku dengan menatap wajah mereka.

insya Alloh” sahut Angga.

Ah, jangan berbicara seolah-olah kita tidak akan bertemu lagi. Aku yakin, kita pasti akan dipertemukan oleh Allah kelak tapi mungkin dengan suasana yang berbeda.” Ujar Bowo.

Amiin”


Air mata ku berlinang membasahi pipi. Aku melihat banyak orang yang membawa koper dan tas seakan mereka akan pergi jauh. Aku melihat banyak orang yang berpelukan melepaskan kepergian kerabatnya. Aku juga melihat banyak pesawat terbang tergeletak di sini.

Ayah, sudah sampai. Ayo turun!” sapa Ardi, anak kedua ku.

Astaghfirullah….. aku melamun”


Akhirnya aku turun dari mobil dan mengantarkan Arini menuju pintu masuk. Kami sekeluarga melepas keberangkatan dia untuk mencari ilmu di negeri kangguru itu. Semoga kelak dia menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama. “Arini, selamat jalan, nak. Do’a ayah selalu bersama mu. Ingat sholat lima waktu dan kirim fatihah kepada keluarga!” pesan ku, “Ingat, nak! Hindari perbuatan yang dilarang agama.”




Surabaya, 21 Pebruari 2009

16:13 WIB

To whom I Hurt, Sorry?

English, my love harbor

Semilir angin menghembuskan dinginnya udara disela-sela jendela kamar. Bulan sabit yang melengkung indah hiasi langit yang penuh kerlip bintang. Sepuluh menit sudah aku berdiri di samping jendela menikmati karya agung sang maha kuasa. Tiba-tiba saja, awan hitam begitu pekat meremukkan segalanya. Crescent moon tak lagi dapat aku pandang. Langit begitu gelap, ribuan bahkan jutaan mata bintang yang tadinya berkedip ,esrah menghilang digantikan dengan cucuran air mata langit yang seakan menyudahi kebahagiaan alam. Surabaya, sejenak kehilangan udara panasnya.
Terdengar jeritan nada ponsel di kamar seakan meminta tolong ditengah-tengah asyiknya gemelegar guntur yang bersautan. Aku pun bergegas mengampirinya. Tertulis jelas satu pesan diterima.
“babe, what are you doing? Do you have any assignment today? Isi pesan singkat itu dari Meta, cewek yang ku percayakan menjaga separuh jiwa ku.
Rangkaian kata yang penih makna itu seakan membuat hati menggerutu bangga. Betapa tidak? Dia adalah cewek yang sulit untuk mengatakan iya untuk menerima cinta dari ku, tak seperti cewek lain yang hanya dalam hitungan hari bahkan jam dapat mengatakan saying balik pada ku. Namun, tak kurang dari 37 x 24 jam aku baru bias melelehkan kerasnya hati Meta. Aku tak tahu mengapa aku bias kenal dan percaya untuk menitipkan hati ini kepadanya. Entah ini cinta atau sekedar lelucon yang sering aku sasarkan pada cewek-cewek yang tak jelas wujudnya. Aku tahu bahkan sadar bahwa cinta bukanlah sebuah permainan.
Rintikan air hujan membuat perasaan ini menerawang tanpa batas, aku baringkan tubuh ini di atas hamparan tempat tidur dan menggoyangkan jemari ku di atas keypad ponsel guna melayangkan pesan singkat untuk Meta.
“Night babe, I am drawing the beautiful Meta in my mind. Luckily I’ve no any task now. Babe, I miss u. btw, what are u doing now?
Deretan kata itu aku layangkan ke angkasa untuk bertarung menerobos cakrawala. Aku mneunggu pesan terkirim yang tak kunjung bersuara. Hati ku menggerutu, apakah guntur yang bersuara lantang di langit itu menghadang pesan singkat ku? Angina di luar begitu kencang, seolah-olah mengabarkan sesuatu yang sulit untuk diterka namun begitu bermakna. Aku pu menutup jendela yang kian menari dengan iringan suara guntur dan petir. Lagi-lagi aku pastikan pesan singkat itu sudah atau belum terkirim. Namun, layer ponsel ku berbica belum.
Hal yang paling membosankan adalah menunggu. Aku tak bias terlalu lama dalam situasi itu walaupun aku sadar bahwa hidup adalah sebuah penantian—menanti sebuah kematian. Dan aku tak bisa menolaknya atau menawar-nawarnya lagi. Namun. Dalam penantian sering kali aku pergunakan untuk mengisi suatu hal yang akan menjadi bekal ketika apa yang sudah aku tunggu dating.
Gundukan buku kuliah yang bersebrangan dengan kamar, aku jadikan sasaran untuk mengisi waktu luang ketika menunggu sebuah jawaban. Aku memilih buku dengan cover yang berwarna biru tertulis Understanding and Using English Grammar. Tetapi aku kuga tak bisa membohongi perasaan ku kalu aku sangat mengharapkan pesan terkirim nampang dilayar ponsel. Jujur! Aku sangat mencintai Meta. Namun, ebtah itu cinta atau sekedar lelucon biasa.
Pikiran ku bertualang saat hujan mengguyur Surabaya. Guntur dan petir beradu suara seakan tak mau terkalahkan. Buku tebal ditangan tak lagi terlihat jelas deretan huruf, kata, frase bahkan rangkaian kalimatnya. Meta, cewek cantik yang mahir dalam bahasa inggris diantara beberapa temannya itu membuat aku melupakan sejenak kegelisahanku. Kali pertama aku mengenalnya ketika dia dijadikan bahan taruhan Renita, teman sekelas Meta dan juga temanku. Aku sangat tertantang menerima hal itu, bukan karena mie ayam imbalannya, tetapi kepawaianku menaklukkan cewek.
Aku sangat optimis dapat memenangkan permainan konyol yang mampu membuat sasaranku mati berdiri saat mengetahui kalau dirinya hanya dijadikan bahan taruhan—bukan karena cinta. Aku tahu dan sangat sadar bahwa yang aku lakukan ini akan meremukkan hati seseorang, melecehkan kehormatan seseorang bahkan mengakhiri nyawa seseorang seperti yang pernah aku lihat dan aku dengar di televise. Tetapi kenapa aku nekat melakukannya? Kalau itu terjadi padaku bagaimana dengan kuliahku, bagaimana dengan keluargaku dan bagaimana pula dengan nama universitasku—hancur sudah!!!
Segala perbuatan pasti mempunyai resiko dan itu harus dipertanggungjawabkan.
Dahiku mengernyit bangga karena Renita sudah membicarakan aku pada Meta. Itu berarti aku tidak perlu mentebutkan namaku lagi untuk melancarkan agresi ini. Aku memulai mengirim pesan singkat ke Meta dengan persetujuan Renita.
“hay, ni sapa ya td kok da miscall dr nmr ni?” isi pesan singkat yang kali pertama aku layangkan pada Meta.
“sorry!!! Td hape q dpake ma tmnq.” Jawaban Meta dalam sms-nya
“q td kan tny nama u, kok jwabannya gitu, pa u gk pny nama?”
“ u can call me Eka! Sorry 4 my mistakes” seru Meta
Jawaban Meta yang menggunakan bahasa inggris itu membuat aku semakin tertantang untuk mendapatkan hatinya. Aku berasumsi kalau dia pintar. Dan itu yang sangat aku harapkan.
“wow, it’s great! U can write in English. Could u speak in English well? Tanyaku seraya memuji
“I can’t speak ing English by mobile phone cz I’m not expert enough in listening skill” jawab Meta
Aku bukan orang yang mudah menganggukkan kepala untuk menyetujui sesuatu yang belum pasti. Aku ingin membuktikan apa benar Meta tidak bisa berbicara bahasa inggris melalui telepon. Menganalisa dari struktur kalimatnya, sedikit yakin kalau dia bisa berbicara bahasa inggris. Akhirnya aku telepon dia sekedar untuk memastikan asumsiku.
“hello Eka, I’d like to practice my speaking skill with you. Is it alright for you?” aku membuka percakapan tetapi Meta tak kunjung juga bicara bahasa inggris setelah aku menunggu selama 57 detik.
“it’s okay if you do not want to practice your English with me. A thing that you have to remember, I merely…….” ujar ku
“maaf! Aku nggak bisa berbicara bahasa inggris di telepon.” Sahutnya menyudahi percakapan.
*****
Siang begitu cepat menggantikan pagi dan mengantarkan sore menuju malam. Begitu seterusnya. Tiada henti waktu berputar dari detik ke menit, dari menit ke jam, dari jam ke hari, dan dari hari ke mingi dan dari minggu ke bulan. Pertemanan antara Meta dan aku pun bertambah akrab. Aku yang dulunya mengenal Meta dengan nama Eka, tak lagi ada. Pasalnya setelah aku investigasi, dia bernama lengkap Ameta Anggraini dan lebih dikenal dengan nama Meta dikalangan temannya. Kita selalu menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa sms. Aku senang dengan kondisi ini apalagi aku dikenalkan dengan Rani dan Cahya, teman les Meta, yang ikut-ikutan menggunakan bahasa inggris saat mengirim sms ke aku. Walaupun Rani, Cahya, dan Meta sempat benci sekali dengan ku setelah mengetahui kalau Meta hanya aku jadikan bahan taruan ku dengan Renita. Mereka menganggap kalau cinta tak seharusnya ditukar dengan mie ayam yang dapat dibeli dengan mudah. Namun, setelah aku meminta maaf dan menyakinkan mereka kembali, kami menjadi teman yang asyik.
*****
Aku bukan manusia sempurna yang tidak mempunyai keterbatasan pemikiran dan perasaan terhadap sesuatu. Aku membutuhkan cinta sejati yang mampu menemaniku dalam kegelisahan dan keterpurukan. Aku benar-benar dalam keadaan jatuh cinta. Betapa tidak??? Hatiku laksana terukir namanya, perasaanku laksana menyimpan wajahnya dan bibir ini laksana ingin terus menyebutnya. Meta, engkaukah cinta ku yang hilang?
“love is blind”, kalimat ini berlaku bagi diriku. Aku adalah orang yang membuatnya ragu dengan pernyataan cinta, membuatnya tak lagi percaya akan sebuah cinta, membuatnya berpaling dari cinta. Namun, aku harus mengatakan pada Meta kalau aku benar-benar cinta padanya bukan lagi karena tantangan dan bukan juga karena semangkok mie ayam. Aku tulus mencintainya. Tapi, aku ragu kalau dia akan percaya dengan pernyataan cintaku.
Aku tahu bahwa aku bukan seorang penyair yang pandai merangkai kata-kata demi meluluhkan jati seorang wanita. Malam sampaikan padanya betapa aku mencintainya dan betapa aku menyayanginya. Kemerlip bintang malam dan sorotan cahaya bulan seakan mendukung aku untuk mengatakan cinta pada Meta. Malam ini juga aku harus mengungkapkan perasaan ini pada Meta. Aku mencoba menelpon dia dan memastikan bahwa cinta ku ini bukan lagi atas dasar taruhan. Tapi ini adalah isi hati yang tak bisa aku bohongi. “Meta, I love you. I do hope that you will be mine. I’ll be waiting for your decision this night. Yes or no” pernyataan cintaku pada Meta melalui layanan pesan singkat.
Beberapa menit kemudian, Meta membalas sms ku dan mengatakan kalau dia tidak bisa memberikan jawaban malam ini juga. Dia merasa sulit walau hanya untuk memilih iya atau tidak. Tetapi, dia berjanji untuk memberikan jawaban esok hari.
Berulang kali aku memaksanya untuk segera menjawab ketika embun pagi masih bersetubuh dengan lembaran dedaunan.
Aku bukanlah angin yang mampu menghadang merpati untuk terbang dia angkasa dengan kekuatannya. Malam terasa begitu panjang, ketika aku menanti sebuah jawaban. Aku mengharapkan sang surya segera memusnahkan malam yang penat dan melelahkan ini. Dalam penantian masih terdapat sebuah keraguan yang mengusik dalam kalbu. Meta, akankah engkau menjadi pelabuhan cinta terakhirku?
Pagi ini terasa indah, bunga-bunga mekar dengan berbagai warna dan langit cerah dengan warna bitu muda. Aku tidak tahu apakah hati ini juga akan merasakan secuil kebahagian alam itu atau merubah keindahannya dengan kehancuran hatiku. Aku pastikan bahwa Meta akan memberikan jawabannya pagi ini.
“Meta, gmn dg jwbn u? q gk wm terlalu lma menunggu. Klo tdk blg tdk klo iya blg iya!” isi pesan singkat ku berseru.
“knp u msh ingat akn prkataan u smalam. Pdhl q bharap u akn mlupakannya. Pa u bnr2 mncintai q? balas Meta meragukan cinta ku.
“Meta, I do love u. Ok? I do not wanna force u giving me the answer if u love me too, just say that!”
“please call me! I will give u the answer as soon as possible. Swear!!!”
Segera aku mencari nama Meta di phonebook ponsel ku dan segera menghubunginya.
“tut……tut……tut……”nada sambung ponsel Meta
“Hello, Meta, I wanna say that I love you” ujarku dengan suara pelan dan mesrah
Setelah diam beberapa menit, akhirnya terdengar suara “I love you too, I do hope you will be serious in this case”
Tepat pukul 6.33 WIB cintaku dan Meta melebur menjadi satu, satu kesatuan yang utuh. Kita selalu bermesrah-mesrahan sebatas keharmonisan antara jarak, tak lebih. Hidup memiliki norma agama dan adapt yang harus dipertahankan setiap pemeluknya.
Tiba-tiba saja, serpihan sang surya menerobos pintu kamar, ketika Agung, teman kos ku, menggungah ku dari penantian panjang di malam itu dan membuat aku menjatuhkan buku Understanding and Using English Grammar yang terpangku saat aku lelap dalam imajinasi bersama Meta, bukan kekasih gelapku. Layer posel ku menampilkan tiga pesn diterima. Satu pesan laporan pengiriman sukses dan sisanya sms dari cintaku yang telah lama hilang.
Tertulis (1/2) Night babe, I do really love u. I can’t live without u. I do hope that u will never disappoint me just cz of a bet. I’ve laid u inside my deepest heart.
(2/2) I’ll love u as long as u are loyal to me. I trust u that u will be never kidding me anymore. Keep my love and put it inside ur deepest heart. Ur last love harbor (Meta).
Hatiku seakan tersenyum lebar setelah membaca isi pesan singkat itu. Dan, lagi-lagi ketika aku sudah mendapatkan cewek yang aku inginkan, hatiku tersenyum seraya bertanya,”apakah aku bisa mempertahankannya dalam waktu 30x24 jam???”. “sepertinya tidak!” jawabku tersenyum simpul.

Surabaya, 20 Februari 2009 (Revised)
The original script is kept by “someone”
21:12 WIB

THE GREAT MOM

Ibu, maafkan aku!

Tergeletak pensil beri bersanding radio yang menyuarakan isi hatinya. Ku ambidan mencoba menyoretkannya diselembar kertas putih dengan penuh hati. Sekilats tampak nyata terlukis wajah ibu di ujung pensil itu. Aku berenti dank u sandarkan pensil itu di keningku seraya mengenal jasa ibu. Gelar master of education yang ke sandang ini tak luput dari kerja kerasnya. Ibu yang berprofesi sebagai pengajar di salah satu sekolah swasta itu harus bekerja mati-matian untuk menghidupi aku dan kedua adikku—bukan untuk bapak yang telah bbersanding dengan-Nya tiga belas bulan yang lalu. Semanjak kepergian bapak, ibu harus membanting tulang untuk membiayai aku yang kala itu masih duduk di Sekolah Menengah Atas dan kedua adikku yang sedang mengecap bangku dasar. Tk banyak yang dapat ibu lakukan kecuali dengan keahliannya di bidang pendidikan itu. Beliau sangat bangga dengan profesinya walau dengan dengan gahi yang terhitung murah dibanding dengan jam kerjanya. Sebab itulah beliau memaksa aku untuk meneruskan pendidikanku ke perguruan tinggi setelah aku tamat SMA agar aku dapat meneruskan impiannya yang mulia. Sedikit aku menyangkal tidak setuju mengingat kondisi ekonomi keluarga kita yang pas-pasan. Namun, aku tak bisa mengelak dari keputusan inu. Beliau sangat menginginkan aku menjadi seorang guru. Akhirnya setelah kelulusan aku harus menuruti kemauan ibu. Aku mnedaftar sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di kotaku melalui jalur nasional yang diselenggarakan pemerintah dan akhirnya aku diterima. Ibu sangat bangga dengan hal ini—tidak bagi ku. Aku berpikir bahwa ibu akan semakin sengsara karena harus membiayai aku, toh untuk keperluan sehari-sehari saja, ibu harus memperhitungkannya masak-masak agar kita masih bisa menelan sesuap nasi. Aku pecahkan kendi yang menyimpan uang ku semenjak aku duduk di SMP. Tapi uang ini tak cukuo untuk menutupi kekurangan uang ibu. Akhirnya ibu memeutuskan untuk meminjam uang kepada pak Dharmo yang cukup beresiko kalau sampai tak bisa mengembalikannya.
“bu, mengepa ibu harus hutang hanya untuk membiayai kualiah ku? Toh, untuk jaminan mengembalikan uang tersebut tidak ada.” Tanya ku.
“biar ibu yang memikirkannya. Tugas mu hanya belajar dan meneruskan cita-cita ibu sebagai abdi Negara.” Jawab beliau dengan ramah.
Pagi itu aku harus berangkat ke kota dan menetap di sana untuk sementara. Berat rasa hati meninggalkannya. Namun, apa daya. Ini nasib yang harus aku terima. Semenjak kepergianku, ibu harus bekerja mati-matian untuk membiayai sekolah ku. Sebagian uang yang beliau pinjam dari pak Dharmo dijadikannya modal untuk membuka warung nasi di depan rumah. Pagi hingga larut malam ibu harus meremukkan tulangnya hanya demi menyambung hidup kita. Lebih-lebih untuk keperluan kuliahku yang cukup menyedot uang.
Menjelang minggu akhir semester, sepucuk surat dating mengabarkan kalau ibu sakit-sakitan. Aku harus pulang meskipun besok adalah hari pertama aku mnegikuti tes akhir perkuliahan. Sangat beresiko teapi lebih dan sangat beresiko bagi aku kalau meninggalkan ibu sendiri dalam keadaan sakit. Sehingga ku memutuskan untuk pulang. Setiba dipojk kampong banyak orang yang mengerubuti depan rumah ku. Hati ku bertanya-tanya. Ada apa dengan ibu? Semeter bagai satu langkah, aku berjalan bergegas menghampiri orang-orang itu.
“ada apa dengan ibu, kang? Tanyaku pada tetanggaku
“dia……..dia…….”jawabnya terpotong-potong
“bi, bibi, kenapa ibu?
“sabar ya, nak”
Jawaban yang memastikan itu mnejadikan hatiku menggerutu penuh angkuh. Akhirnya aku bertanya pada pak Dharmo yang kal itu berdiri tegar di tengah pintu rumah ku.
“pak, sebenarnya ada dengan ibu?” Tanya ku penuh nafsu
“maafkan aku sebelumnya. Bukan maksud hati melukai ibumu, tapi aku harus…….”
“harus apa pak?” Bentakku merdu
“harus menagih hutang lebih awal dari yang aku janjikan. Dan itu membuat ibumu yang sakit shoch dan akhirnya harus dilarikan dirumah sakit.”
“ke rumah sakit??? Ibu dirumah sakit!!!”

Ku banting tas yang pebuh dengan buku itu diatas kaca meja yang akhirnya pecah membuat gaduh suasana. Kemudian aku bergegas menyusul ibu ke rumah sakit terdekat di kota ku tanpa harus bertanya-tanya.
Sesampainya disana. Kedua adikku membanjiri lorong rumah sakit dengan tangisnya yang tragis. Hatiku semakin tak enak dengan hal itu. Langsung aku hampiri mereka dan menanyakan keadaan ibu.
‘dik, bagaimana keadaan ibu?”
“mas……….., ibu!!”tangisnya menjadi-jadi
“ada apa dengan ibu, dik?”
“ibu telah meninggalkan kta, mas. Aku tak punya orang tua lagi………”

Tangisan adikku membuat aku tak mampu menopang badan ku. Aku lemas dan duduk tersungkur menyesali dan meratapi nasib. Aku tak lagi bisa membahagiakan ibu dan bapak. Mereka telah meninggalkan aku. Betapa kejamnya takdir merempas kebahagiannku. Ya Allah………..
“ibu……….tak sempat aku membalas jasamu kau telah meninggalkan aku bersama kedua anakmu……..” sesalku dalam hati yang berbuah luka dan duka

Adik-adikku memelukku erat sembari menangis di kedua pundakku. Kami menangis. Hidup tanpa kedua orang tua. Aku sadar, tangisan ini tak akan mampu menghidupkan ibu kembali. Aku bangkit dari keterpurukan ini dan menuntun adik-adik menuju ke ruang jenazah akhirnya aku melihat ibu terbujur kaku disana. Aku menangis seraya mencium tangannya. Meskipun demikian, ibu tak akan kembali. Agar arwah ibu tenang bersama bapak di sisi-Nya, aku pimpin adik-adik membaca do’a bersama.

Tiba-tiba saja, ada suara gadis kecil yang memanggilku.
“papa, papa!!! Dipanggil mama, katanya makanan sudah siap”
Pensil ku pun terjatuh dari sandaran keningku. Akupun terlepas dari kenangan bersama ibu di masa lalu. Ibu, maafkan aku……….!


Dikeheningan ku, aku mengingatmu
betapa aku mencintaimu
FRESH 2006

Senin, 16 Februari 2009

SCOUT IS INCREDIBLY WONDERFUL, isn't it?

PRAMUKA GOES TO WISID 2009
(Pangkalan MI Hidayatul Ulum)
Kisik - Bungah - Gresik


Layaknya seperti yang terdefinisikan, pramuka—praja muda karana—adalah masyarakat atau orang muda yang mampu berkarya (berpotensi) benar-benar bisa mengaplikasikan apa dan siapa pramuka itu. Legalitas gerakan pramuka dalam Deklarasi Juanda sesuai dengan Kepres RI no. 238 tahun 1961 memberikan dukungan moril bagi anggota pramuka untuk meneruskan eksistensi kegiatan kepramukaan melalui kegiatan positif yang memberikan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Hal ini dapat ditunjukkan oleh anggota gerakan pramuka pangkalan MI. Hidayatul Ulum Kisik Bungah Gresik yang dikemas dalam “Pramuka Goes to WISID 2009” pada tanggal 18 Januari 2009 di Wisata Segoro Indah Dalegan (WISID) Gresik. Sebagai dasar pelaksanaannya, mereka ingin men-dharma-kan poin ke-2 Dasa Dharma, yakni Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia, dengan berpartisipasi melestarikan keindahan alam pantai Dalegan.
Dalam kegiatan ini, anggota pramuka tidak hanya merasakan lelah dan letih setelah beraktifitas di sekitar pantai tetapi mereka juga bisa menikmati keindahan karya agung Maha Kuasa yang mampu melebur kepenatan dan kejenuhan. Mereka pasti tidak merasa terbebani dengan tugas yang diemban selama kegiatan berlangsung karena mereka merasa senang. Itulah salah satu alasan pemelihan tempat wisata alam sebagai tempat pelaksanaan kegiatan ini. Disamping memiliki nilai estetis juga mempunyai nilai religi, yakni mendekatkan diri kepada Tuhan dengan mengagumi ciptaannya.
Berdasarkan resolusi konferensi kepramukaan sedunia di Kopenhagen, Denmark bahwa salah satu sifat kepramukaan adalah universal, artinya kegiatan kepramukaan itu dapat berlaku untuk siapa saja serta dapat diselenggarakan dimana saja. Oleh karena itu, setiap anggota pramuka harus bisa beradapatasi dengan lingkungan baru dimana mereka berada. Sejalan dengan deskripsi diatas, anggota pramuka pangkalan MI. Hidayatul Ulum Kisik menyelenggaakan kegiatan pramuka di wilayah perairan. Hal ini dimaksudkan untuk menguji daya survival anggota pramuka ketika berada di laut. Bagaimana mereka harus bertindak saat terjadi terpahan ombak, bagaimana mereka menyelamatkan anggota yang lain dan bagaimana mereka mengaplikasikan teori navigasi.
Anggota pramuka juga diberi tugas untuk menghasilkan karya estetis terbuat dari bahan ala laut, yang terkemas dalam “Handicraft Section” atau hasta karya. Anggota pramuka pasti akan memeras otak untuk mencari ide kreatif bagaimana cara membuat suatu kerajinan yang bahan dasarnya dari laut. Apa yach??? Tentu saja hal ini akan menjadi bagian terunik dalam kegiatan ini sebelum meninggalkan tempat. Pasalnya, mereka “willy-nilly” (mau gak mau) harus membuatnya karena ini salah satu bagian dari assessment (penilaian). Alhasil, mereka bisa membuat beberapa kerajinan ala laut. Wauch…it’s amazing!!!
Banyak hal yang masih dapat dilakukan untuk mengisi kegiatan kepramukaan selain membuat hasta karya, misalnya permainan (game) yang dapat menghibur anggota pramuka disela-sela kegiatan inti. Disamping itu, anggota pramuka juga mendapat tugas untuk membuat suatu karya tulis (puisi dan cerpen) bertema alam. Sehingga mereka mampu mengembangkan daya imajinasi seraya menikmati keindahan alam setempat. Kegiatan semacam ini sangat bermanfaat bagi anggota pramuka apalagi hal ini menyenangkan dan menantang. Bagaimana dengan anda?