(Pangkalan MI Hidayatul Ulum)
Kisik - Bungah - Gresik
Layaknya seperti yang terdefinisikan, pramuka—praja muda karana—adalah masyarakat atau orang muda yang mampu berkarya (berpotensi) benar-benar bisa mengaplikasikan apa dan siapa pramuka itu. Legalitas gerakan pramuka dalam Deklarasi Juanda sesuai dengan Kepres RI no. 238 tahun 1961 memberikan dukungan moril bagi anggota pramuka untuk meneruskan eksistensi kegiatan kepramukaan melalui kegiatan positif yang memberikan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Hal ini dapat ditunjukkan oleh anggota gerakan pramuka pangkalan MI. Hidayatul Ulum Kisik Bungah Gresik yang dikemas dalam “Pramuka Goes to WISID 2009” pada tanggal 18 Januari 2009 di Wisata Segoro Indah Dalegan (WISID) Gresik. Sebagai dasar pelaksanaannya, mereka ingin men-dharma-kan poin ke-2 Dasa Dharma, yakni Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia, dengan berpartisipasi melestarikan keindahan alam pantai Dalegan.
Dalam kegiatan ini, anggota pramuka tidak hanya merasakan lelah dan letih setelah beraktifitas di sekitar pantai tetapi mereka juga bisa menikmati keindahan karya agung Maha Kuasa yang mampu melebur kepenatan dan kejenuhan. Mereka pasti tidak merasa terbebani dengan tugas yang diemban selama kegiatan berlangsung karena mereka merasa senang. Itulah salah satu alasan pemelihan tempat wisata alam sebagai tempat pelaksanaan kegiatan ini. Disamping memiliki nilai estetis juga mempunyai nilai religi, yakni mendekatkan diri kepada Tuhan dengan mengagumi ciptaannya.
Berdasarkan resolusi konferensi kepramukaan sedunia di Kopenhagen, Denmark bahwa salah satu sifat kepramukaan adalah universal, artinya kegiatan kepramukaan itu dapat berlaku untuk siapa saja serta dapat diselenggarakan dimana saja. Oleh karena itu, setiap anggota pramuka harus bisa beradapatasi dengan lingkungan baru dimana mereka berada. Sejalan dengan deskripsi diatas, anggota pramuka pangkalan MI. Hidayatul Ulum Kisik menyelenggaakan kegiatan pramuka di wilayah perairan. Hal ini dimaksudkan untuk menguji daya survival anggota pramuka ketika berada di laut. Bagaimana mereka harus bertindak saat terjadi terpahan ombak, bagaimana mereka menyelamatkan anggota yang lain dan bagaimana mereka mengaplikasikan teori navigasi.
Anggota pramuka juga diberi tugas untuk menghasilkan karya estetis terbuat dari bahan ala laut, yang terkemas dalam “Handicraft Section” atau hasta karya. Anggota pramuka pasti akan memeras otak untuk mencari ide kreatif bagaimana cara membuat suatu kerajinan yang bahan dasarnya dari laut. Apa yach??? Tentu saja hal ini akan menjadi bagian terunik dalam kegiatan ini sebelum meninggalkan tempat. Pasalnya, mereka “willy-nilly” (mau gak mau) harus membuatnya karena ini salah satu bagian dari assessment (penilaian). Alhasil, mereka bisa membuat beberapa kerajinan ala laut. Wauch…it’s amazing!!!
Banyak hal yang masih dapat dilakukan untuk mengisi kegiatan kepramukaan selain membuat hasta karya, misalnya permainan (game) yang dapat menghibur anggota pramuka disela-sela kegiatan inti. Disamping itu, anggota pramuka juga mendapat tugas untuk membuat suatu karya tulis (puisi dan cerpen) bertema alam. Sehingga mereka mampu mengembangkan daya imajinasi seraya menikmati keindahan alam setempat. Kegiatan semacam ini sangat bermanfaat bagi anggota pramuka apalagi hal ini menyenangkan dan menantang. Bagaimana dengan anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar